6000 BCE - 2024
Sejarah Albania
Zaman klasik di Albania ditandai dengan kehadiran beberapa suku Iliria seperti Albanoi, Ardiaei, dan Taulantii, serta koloni Yunani seperti Epidamnos-Dyrrhachium dan Apollonia.Pemerintahan Iliria paling awal yang terkenal berpusat di sekitar suku Enchele.Sekitar tahun 400 SM, Raja Bardylis, raja Iliria pertama yang diketahui, berusaha menjadikan Iliria sebagai kekuatan regional yang signifikan, berhasil menyatukan suku-suku Iliria selatan dan memperluas wilayah dengan mengalahkan Makedonia dan Molossia.Usahanya menjadikan Iliria sebagai kekuatan regional yang dominan sebelum kebangkitan Makedonia.Pada akhir abad ke-4 SM, kerajaan Taulantii, di bawah Raja Glaukias, mempengaruhi urusan Iliria selatan secara signifikan, memperluas kekuasaan mereka ke negara bagian Epirote melalui aliansi dengan Pyrrhus dari Epirus.Pada abad ke-3 SM, Ardiaei telah membentuk kerajaan Iliria terbesar, yang menguasai wilayah luas dari Sungai Neretva hingga perbatasan Epirus.Kerajaan ini merupakan kekuatan maritim dan darat yang tangguh hingga kekalahan Iliria dalam Perang Iliria-Romawi (229–168 SM).Wilayah ini akhirnya jatuh di bawah kekuasaan Romawi pada awal abad ke-2 SM, dan menjadi bagian dari provinsi Romawi Dalmatia, Makedonia, dan Moesia Superior.Sepanjang Abad Pertengahan, wilayah ini menyaksikan pembentukan Kerajaan Arbër dan integrasi ke berbagai kerajaan, termasuk Kekaisaran Venesia dan Serbia.Pada pertengahan abad ke-14 hingga akhir abad ke-15, kerajaan-kerajaan Albania muncul tetapi jatuh ke tangan Kesultanan Utsmaniyah , di mana Albania sebagian besar tetap bertahan hingga awal abad ke-20.Kebangkitan nasional pada akhir abad ke-19 akhirnya berujung pada Deklarasi Kemerdekaan Albania pada tahun 1912.Albania mengalami periode singkat monarki pada awal abad ke-20, diikuti oleh pendudukan Italia sebelum Perang Dunia II dan pendudukan Jerman berikutnya.Pasca perang, Albania diperintah oleh rezim komunis di bawah Enver Hoxha hingga tahun 1985. Rezim tersebut runtuh pada tahun 1990 di tengah krisis ekonomi dan kerusuhan sosial, yang menyebabkan emigrasi Albania secara signifikan.Stabilisasi politik dan ekonomi pada awal abad ke-21 memungkinkan Albania bergabung dengan NATO pada tahun 2009, dan saat ini menjadi calon anggota Uni Eropa.