History of Myanmar

Kemerdekaan Burma
Hari Kemerdekaan Burma.Gubernur Inggris, Hubert Elvin Rance, kiri, dan presiden pertama Burma, Sao Shwe Thaik, berdiri tegak saat bendera negara baru dikibarkan pada 4 Januari 1948. ©Anonymous
1948 Jan 4

Kemerdekaan Burma

Myanmar (Burma)
Setelah Perang Dunia II dan menyerahnyaJepang , Burma mengalami masa pergolakan politik.Aung San, pemimpin yang pernah bersekutu dengan Jepang namun kemudian berbalik melawan mereka, berisiko diadili atas pembunuhan tahun 1942, namun pihak berwenang Inggris menganggap hal tersebut mustahil karena popularitasnya.[77] Gubernur Inggris Sir Reginald Dorman-Smith kembali ke Burma dan memprioritaskan rekonstruksi fisik daripada kemerdekaan, menyebabkan perselisihan dengan Aung San dan Liga Kebebasan Rakyat Anti-Fasis (AFPFL).Perpecahan muncul di dalam AFPFL sendiri antara Komunis dan Sosialis.Dorman-Smith kemudian digantikan oleh Sir Hubert Rance, yang berhasil meredakan situasi pemogokan yang meningkat dengan mengundang Aung San dan anggota AFPFL lainnya ke Dewan Eksekutif Gubernur.Dewan Eksekutif di bawah Rance memulai negosiasi untuk kemerdekaan Burma, yang menghasilkan Perjanjian Aung San-Attlee pada tanggal 27 Januari 1947. [77] Namun, hal ini membuat faksi-faksi di AFPFL tidak puas, sehingga mendorong beberapa orang menjadi oposisi atau melakukan aktivitas bawah tanah.Aung San juga berhasil menyatukan etnis minoritas melalui Konferensi Panglong pada 12 Februari 1947 yang diperingati sebagai Union Day.Popularitas AFPFL terkonfirmasi ketika mereka menang telak dalam pemilihan dewan konstituante pada bulan April 1947.Tragedi terjadi pada tanggal 19 Juli 1947, ketika Aung San dan beberapa anggota kabinetnya dibunuh, [77] sebuah peristiwa yang sekarang diperingati sebagai Hari Martir.Setelah kematiannya, pemberontakan terjadi di beberapa daerah.Thakin Nu, seorang pemimpin Sosialis, diminta untuk membentuk pemerintahan baru dan mengawasi kemerdekaan Burma pada tanggal 4 Januari 1948. Berbeda denganIndia dan Pakistan , Burma memilih untuk tidak bergabung dengan Persemakmuran Bangsa-Bangsa, yang mencerminkan sentimen anti-Inggris yang kuat di negara tersebut pada saat itu. waktu.[77]
Terakhir DiperbaruiSun Jan 28 2024

HistoryMaps Shop

Kunjungi Toko

Ada beberapa cara untuk membantu mendukung Proyek HistoryMaps.
Kunjungi Toko
Menyumbangkan
Mendukung

What's New

New Features

Timelines
Articles

Fixed/Updated

Herodotus
Today

New HistoryMaps

History of Afghanistan
History of Georgia
History of Azerbaijan
History of Albania