History of Egypt

Revolusi Mesir tahun 1952
Revolusi Mesir 1952 ©Anonymous
1952 Jul 23

Revolusi Mesir tahun 1952

Egypt
Revolusi Mesir tahun 1952, [127] juga dikenal sebagai Revolusi 23 Juli atau kudeta tahun 1952, menandai transformasi signifikan dalam lanskap politik, ekonomi, dan sosial Mesir.Diprakarsai pada tanggal 23 Juli 1952 oleh Gerakan Perwira Bebas, yang dipimpin oleh Mohamed Naguib dan Gamal Abdel Nasser, [128] revolusi mengakibatkan penggulingan Raja Farouk.Peristiwa ini mengkatalisasi politik revolusioner di dunia Arab, mempengaruhi dekolonisasi, dan mendorong solidaritas Dunia Ketiga selama Perang Dingin .Perwira Bebas bertujuan untuk menghapuskan monarki konstitusional dan aristokrasi di Mesir dan Sudan, mengakhiri pendudukan Inggris , mendirikan republik, dan mengamankan kemerdekaan Sudan.[129] Revolusi ini mengusung agenda nasionalis dan anti-imperialis, dengan fokus pada nasionalisme Arab dan non-blok secara internasional.Mesir menghadapi tantangan dari negara-negara Barat, terutama Inggris (yang telah menduduki Mesir sejak tahun 1882) dan Perancis , keduanya khawatir akan meningkatnya nasionalisme di wilayah mereka.Keadaan perang dengan Israel juga menimbulkan tantangan, dimana Perwira Bebas mendukung Palestina.[130] Masalah ini memuncak pada Krisis Suez tahun 1956, ketika Mesir diinvasi oleh Inggris, Prancis, dan Israel.Meskipun mengalami kerugian militer yang sangat besar, perang tersebut dipandang sebagai kemenangan politik bagi Mesir, terutama karena terusan Suez berhasil dikuasai Mesir untuk pertama kalinya sejak tahun 1875, menghapus apa yang dipandang sebagai tanda penghinaan nasional.Hal ini memperkuat daya tarik revolusi di negara-negara Arab lainnya.Revolusi tersebut menghasilkan reformasi agraria dan industrialisasi yang signifikan, memicu pembangunan infrastruktur dan urbanisasi.[131] Pada tahun 1960-an, sosialisme Arab menjadi dominan, [132] mentransisikan Mesir ke perekonomian terencana terpusat.Namun, ketakutan akan kontra-revolusi, ekstremisme agama, infiltrasi komunis, dan konflik dengan Israel menyebabkan pembatasan politik yang ketat dan larangan sistem multi-partai.[133] Pembatasan ini berlangsung hingga masa kepresidenan Anwar Sadat (dimulai pada tahun 1970), yang membalikkan banyak kebijakan revolusi.Keberhasilan awal revolusi menginspirasi gerakan nasionalis di negara lain, seperti pemberontakan anti-imperialis dan anti-kolonial di Aljazair, [127] dan mempengaruhi penggulingan monarki dan pemerintahan pro-Barat di kawasan MENA.Mesir memperingati revolusi setiap tahun pada tanggal 23 Juli.

HistoryMaps Shop

Kunjungi Toko

Ada beberapa cara untuk membantu mendukung Proyek HistoryMaps.
Kunjungi Toko
Menyumbangkan
Mendukung

What's New

New Features

Timelines
Articles

Fixed/Updated

Herodotus
Today

New HistoryMaps

History of Afghanistan
History of Georgia
History of Azerbaijan
History of Albania