History of Iraq

Pemerintahan Parthia & Romawi di Mesopotamia
Parthia dan Romawi selama Pertempuran Carrhae, 53 SM. ©Angus McBride
141 BCE Jan 1 - 224

Pemerintahan Parthia & Romawi di Mesopotamia

Mesopotamia, Iraq
Kekuasaan Kekaisaran Parthia atas Mesopotamia, wilayah penting di Timur Dekat kuno, dimulai pada pertengahan abad ke-2 SM dengan penaklukan Mithridates I dari Parthia.Periode ini menandai perubahan signifikan dalam lanskap politik dan budaya Mesopotamia, peralihan dari pengaruh Helenistik ke Parthia.Mithridates I, yang memerintah pada tahun 171-138 SM, dianggap berjasa memperluas wilayah Parthia hingga ke Mesopotamia.Ia merebut Seleukia pada tahun 141 SM, momen penting yang menandai jatuhnya kekuasaan Seleukia dan bangkitnya dominasi Parthia di wilayah tersebut.Kemenangan ini lebih dari sekedar keberhasilan militer;ini mewakili pergeseran keseimbangan kekuatan dari Yunani ke Parthia di Timur Dekat.Di bawah pemerintahan Parthia, Mesopotamia menjadi wilayah penting untuk perdagangan dan pertukaran budaya.Kekaisaran Parthia, yang terkenal dengan toleransi dan keragaman budayanya, memungkinkan berbagai agama dan budaya berkembang di wilayahnya.Mesopotamia, dengan sejarahnya yang kaya dan lokasinya yang strategis, memainkan peran penting dalam perpaduan budaya ini.Mesopotamia di bawah pemerintahan Parthia menyaksikan perpaduan elemen budaya Yunani dan Persia, yang terlihat dalam seni, arsitektur, dan mata uang.Sintesis budaya ini merupakan bukti kemampuan Kekaisaran Parthia untuk mengintegrasikan beragam pengaruh sambil mempertahankan identitasnya.Pada awal abad ke-2 M, Kaisar Trajan dari Roma memimpin invasi ke Parthia, berhasil menaklukkan Mesopotamia dan mengubahnya menjadi provinsi kekaisaran Romawi.Namun, kendali Romawi ini tidak bertahan lama, karena penerus Trajan, Hadrian, segera mengembalikan Mesopotamia ke tangan Parthia.Selama periode ini, agama Kristen mulai menyebar di Mesopotamia dan mencapai wilayah tersebut pada abad ke-1 Masehi.Suriah Romawi, khususnya, muncul sebagai titik fokus bagi Kekristenan Ritus Timur dan tradisi sastra Siria, yang menunjukkan adanya perubahan signifikan dalam lanskap keagamaan di wilayah tersebut.Sementara itu, praktik keagamaan tradisional Sumeria-Akkadia mulai memudar, menandai berakhirnya suatu era.Penggunaan huruf paku, sistem penulisan kuno, juga mengalami penurunan.Meskipun terjadi pergeseran budaya, dewa nasional Asiria Ashur tetap dihormati di kota asalnya, dengan kuil-kuil yang didedikasikan untuknya hingga abad ke-4 Masehi.[45] Hal ini menunjukkan masih adanya penghormatan terhadap beberapa aspek tradisi keagamaan kuno di kawasan ini di tengah munculnya sistem kepercayaan yang lebih baru.

HistoryMaps Shop

Kunjungi Toko

Ada beberapa cara untuk membantu mendukung Proyek HistoryMaps.
Kunjungi Toko
Menyumbangkan
Mendukung

What's New

New Features

Timelines
Articles

Fixed/Updated

Herodotus
Today

New HistoryMaps

History of Afghanistan
History of Georgia
History of Azerbaijan
History of Albania