History of Egypt

Anwar Sadat Mesir
Presiden Sadat pada tahun 1978 ©Image Attribution forthcoming. Image belongs to the respective owner(s).
1970 Jan 1 - 1981

Anwar Sadat Mesir

Egypt
Kepresidenan Anwar Sadat di Mesir, dari 15 Oktober 1970 hingga pembunuhannya pada 6 Oktober 1981, menandai perubahan signifikan dalam politik dan hubungan luar negeri Mesir.Setelah menggantikan Gamal Abdel Nasser, Sadat menyimpang dari kebijakan Nasser, terutama melalui kebijakan Infitahnya, yang mengubah arah ekonomi dan politik Mesir.Ia mengakhiri aliansi strategis dengan Uni Soviet dan memilih hubungan yang lebih dekat dengan Amerika Serikat .Sadat juga memprakarsai proses perdamaian dengan Israel, yang mengarah pada kembalinya wilayah Mesir yang diduduki Israel, dan memperkenalkan sistem politik di Mesir yang, meskipun tidak sepenuhnya demokratis, memungkinkan partisipasi multi-partai pada tingkat tertentu.Pada masa jabatannya, terjadi peningkatan korupsi di pemerintahan dan kesenjangan yang semakin besar antara si kaya dan si miskin, sebuah tren yang terus berlanjut di bawah penerusnya, Hosni Mubarak.[137]Pada tanggal 6 Oktober 1973, Sadat dan Hafez al-Assad dari Suriah melancarkan Perang Oktober melawan Israel untuk merebut kembali tanah yang hilang dalam Perang Enam Hari tahun 1967.Perang tersebut, yang dimulai pada hari Yom Kippur Yahudi dan selama bulan Ramadhan, pada awalnya menyebabkan kemajuan Mesir dan Suriah di Semenanjung Sinai dan Dataran Tinggi Golan.Namun serangan balasan Israel mengakibatkan kerugian besar bagi Mesir dan Suriah.Perang berakhir dengan Mesir mendapatkan kembali sebagian wilayah di Sinai tetapi juga dengan keuntungan Israel di tepi barat Terusan Suez.Meskipun mengalami kemunduran militer, Sadat dipuji karena mengembalikan kebanggaan Mesir dan menunjukkan kepada Israel bahwa status quo tidak dapat dipertahankan.Perjanjian perdamaian Mesir-Israel, yang difasilitasi oleh Presiden AS Jimmy Carter dan ditandatangani oleh Sadat dan Perdana Menteri Israel Menachem Begin, secara resmi mengakui Israel sebagai imbalan atas berakhirnya pendudukan Israel di Semenanjung Sinai dan mengusulkan otonomi bagi wilayah Palestina.Para pemimpin Arab, yang dipimpin oleh Hafez al-Assad, mengutuk perjanjian tersebut, yang menyebabkan Mesir ditangguhkan dari Liga Arab dan isolasi regional.[138] Perjanjian tersebut mendapat tentangan besar dari dalam negeri, terutama dari kelompok Islam.Penentangan ini mencapai puncaknya dengan pembunuhan Sadat oleh anggota militer Islamis Mesir pada peringatan dimulainya Perang Oktober.

HistoryMaps Shop

Kunjungi Toko

Ada beberapa cara untuk membantu mendukung Proyek HistoryMaps.
Kunjungi Toko
Menyumbangkan
Mendukung

What's New

New Features

Timelines
Articles

Fixed/Updated

Herodotus
Today

New HistoryMaps

History of Afghanistan
History of Georgia
History of Azerbaijan
History of Albania