1966 Feb 5
Gerakan Enam Titik
BangladeshGerakan Enam Poin, yang diprakarsai pada tahun 1966 oleh Sheikh Mujibur Rahman dari Pakistan Timur, mengupayakan otonomi yang lebih besar bagi wilayah tersebut.[5] Gerakan ini, yang terutama dipimpin oleh Liga Awami, merupakan respons terhadap dugaan eksploitasi Pakistan Timur oleh penguasa Pakistan Barat dan dipandang sebagai langkah signifikan menuju kemerdekaan Bangladesh.Pada bulan Februari 1966, para pemimpin oposisi di Pakistan Timur mengadakan konferensi nasional untuk membahas situasi politik pasca-Tashkent.Sheikh Mujibur Rahman, mewakili Liga Awami, menghadiri konferensi di Lahore.Dia mengusulkan Enam Poin pada tanggal 5 Februari, yang bertujuan untuk memasukkannya ke dalam agenda konferensi.Namun usulannya ditolak, dan Rahman dicap sebagai separatis.Akibatnya, dia memboikot konferensi tersebut pada 6 Februari.Belakangan bulan itu, komite kerja Liga Awami dengan suara bulat menerima Enam Poin.Proposal Enam Poin lahir dari keinginan untuk memberikan otonomi lebih besar kepada Pakistan Timur.Meskipun merupakan mayoritas penduduk Pakistan dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan ekspor melalui produk-produk seperti rami, masyarakat Pakistan Timur merasa terpinggirkan dalam hal kekuasaan politik dan keuntungan ekonomi di Pakistan.Usulan tersebut mendapat penolakan dari politisi Pakistan Barat dan beberapa politisi non-Liga Awami dari Pakistan Timur, termasuk presiden Liga Awami Seluruh Pakistan, Nawabzada Nasarullah Khan, serta partai-partai seperti Partai Awami Nasional, Jamaat-i-Islami, dan Nizam-i-Islam.Meskipun ada tentangan, gerakan ini mendapat dukungan besar dari mayoritas penduduk Pakistan Timur.
▲
●