1856 Jan 1 - 1870
saya minta maaf
Chiang Mai, Mueang Chiang MaiPada pertengahan abad ke-19, Lanna di bawah pemerintahan Raja Kawilorot Suriyawong yang diangkat oleh Raja Mongkut pada tahun 1856, mengalami pergeseran politik dan ekonomi yang signifikan.Kerajaan ini, yang terkenal dengan hutan jatinya yang luas, menyaksikan berkembangnya kepentingan Inggris , terutama setelah mereka mengakuisisi Burma Hilir pada tahun 1852. Para penguasa Lanna memanfaatkan kepentingan ini, dengan menyewakan lahan hutan kepada para penebang kayu asal Inggris dan Burma .Namun perdagangan kayu ini diperumit oleh Perjanjian Bowring tahun 1855 antara Siam dan Inggris, yang memberikan hak hukum kepada warga Inggris di Siam.Relevansi perjanjian tersebut dengan Lanna menjadi bahan perdebatan, dengan Raja Kawilorot menegaskan otonomi Lanna dan menyarankan perjanjian terpisah dengan Inggris.Di tengah dinamika geopolitik tersebut, Kawilorot juga sempat terlibat konflik regional.Pada tahun 1865, ia mendukung Kolan, seorang pemimpin dari negara bagian Shan di Mawkmai, dalam pertempuran kecilnya melawan Mongnai dengan mengirimkan gajah perang.Namun, sikap solidaritas ini dibayangi oleh rumor tentang hubungan diplomatik Kawilorot dengan raja Burma, sehingga membuat hubungannya dengan Bangkok menjadi tegang.Pada tahun 1869, ketegangan meningkat ketika Kawilorot mengirimkan pasukan ke Mawkmai karena penolakan mereka untuk tunduk pada otoritas Chiang Mai.Sebagai pembalasan, Kolan melancarkan serangan ke berbagai kota Lanna.Situasi ini memuncak pada perjalanan Kawilorot ke Bangkok, di mana ia menghadapi pembalasan dari pasukan Kolan.Tragisnya, Kawilorot meninggal pada tahun 1870 saat dalam perjalanan kembali ke Chiang Mai, menandai berakhirnya periode kerajaan ini.
▲
●