History of Malaysia

Kesultanan Perak
Perak Sultanate ©Aibodi
1528 Jan 1

Kesultanan Perak

Perak, Malaysia
Kesultanan Perak didirikan pada awal abad ke-16 di tepi Sungai Perak oleh Muzaffar Shah I, putra tertua Mahmud Shah, Sultan Malaka ke-8.Setelah Malaka direbut oleh Portugis pada tahun 1511, Muzaffar Shah mencari perlindungan di Siak, Sumatera, sebelum naik takhta di Perak.Pendirian Kesultanan Perak difasilitasi oleh para pemimpin lokal, termasuk Tun Saban.Di bawah kesultanan baru, pemerintahan Perak menjadi lebih terorganisir, memanfaatkan sistem feodal yang dipraktikkan di Malaka yang demokratis.Seiring berkembangnya abad ke-16, Perak menjadi sumber penting bijih timah, menarik para pedagang regional dan internasional.Namun, kebangkitan kesultanan ini menarik perhatian Kesultanan Aceh , yang menyebabkan terjadinya ketegangan dan interaksi.Sepanjang tahun 1570-an, Aceh terus-menerus mengganggu sebagian Semenanjung Malaya.Pada akhir tahun 1570-an, pengaruh Aceh terlihat jelas ketika Sultan Mansur Shah I dari Perak menghilang secara misterius, sehingga memicu spekulasi penculikannya oleh pasukan Aceh.Hal ini menyebabkan keluarga Sultan ditawan ke Sumatera.Alhasil, Perak sempat sempat berada di bawah kekuasaan Aceh ketika seorang pangeran Aceh naik takhta Perak sebagai Sultan Ahmad Tajuddin Syah.Namun, meski mendapat pengaruh dari Aceh, Perak tetap otonom dan menolak kendali baik dari Aceh maupun Siam.Cengkeraman Aceh di Perak mulai berkurang dengan kedatangan Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) pada pertengahan abad ke-17.Aceh dan VOC bersaing untuk menguasai perdagangan timah di Perak yang menguntungkan.Pada tahun 1653, mereka mencapai kompromi dengan menandatangani perjanjian yang memberikan hak eksklusif kepada Belanda atas timah Perak.Pada akhir abad ke-17, dengan jatuhnya Kesultanan Johor, Perak muncul sebagai pewaris terakhir garis keturunan Malaka, namun menghadapi perselisihan internal, termasuk perang saudara selama 40 tahun pada abad ke-18 terkait pendapatan timah.Kerusuhan ini memuncak pada perjanjian tahun 1747 dengan Belanda yang mengakui monopoli mereka atas perdagangan timah.

HistoryMaps Shop

Kunjungi Toko

Ada beberapa cara untuk membantu mendukung Proyek HistoryMaps.
Kunjungi Toko
Menyumbangkan
Mendukung

What's New

New Features

Timelines
Articles

Fixed/Updated

Herodotus
Today

New HistoryMaps

History of Afghanistan
History of Georgia
History of Azerbaijan
History of Albania