History of Israel

Perang Arab-Israel Pertama
Pasukan IDF di Beersheba selama Operasi Yoav ©Hugo Mendelson
1948 May 15 - 1949 Mar 10

Perang Arab-Israel Pertama

Lebanon
Perang Arab-Israel tahun 1948, juga dikenal sebagai Perang Arab-Israel Pertama, adalah konflik yang signifikan dan transformatif di Timur Tengah, menandai tahap kedua dan terakhir dari perang Palestina tahun 1948.Perang secara resmi dimulai dengan berakhirnya Mandat Inggris untuk Palestina pada tengah malam tanggal 14 Mei 1948, hanya beberapa jam setelah Deklarasi Kemerdekaan Israel.Keesokan harinya, koalisi negara-negara Arab, termasukMesir , Transyordania, Suriah, dan pasukan ekspedisi dari Irak , memasuki wilayah bekas Palestina Britania dan terlibat dalam konflik militer dengan Israel.[182] Pasukan penyerang menguasai wilayah Arab dan segera menyerang pasukan Israel dan beberapa pemukiman Yahudi.[183]Perang ini merupakan puncak dari ketegangan dan konflik berkepanjangan di wilayah tersebut, yang meningkat setelah diadopsinya Rencana Pemisahan PBB pada tanggal 29 November 1947. Rencana tersebut bertujuan untuk membagi wilayah tersebut menjadi negara-negara Arab dan Yahudi yang terpisah serta rezim internasional untuk Yerusalem dan Betlehem.Periode antara Deklarasi Balfour pada tahun 1917 dan berakhirnya Mandat Inggris pada tahun 1948 menyaksikan meningkatnya ketidakpuasan baik di kalangan orang Arab maupun Yahudi, yang menyebabkan pemberontakan Arab dari tahun 1936 hingga 1939 dan pemberontakan Yahudi dari tahun 1944 hingga 1947.Konflik tersebut, terutama terjadi di wilayah bekas Mandat Inggris, serta wilayah di Semenanjung Sinai dan Lebanon selatan, ditandai dengan beberapa periode gencatan senjata selama 10 bulan.[184] Akibat perang tersebut, Israel memperluas kendalinya melampaui usulan PBB untuk negara Yahudi, dengan merebut hampir 60% wilayah yang diperuntukkan bagi negara Arab.[185] Ini mencakup wilayah-wilayah penting seperti Jaffa, Lydda, Ramle, Galilea Atas, sebagian Negev, dan wilayah di sekitar jalan Tel Aviv–Yerusalem.Israel juga menguasai Yerusalem Barat, sementara Transyordania mengambil alih Yerusalem Timur dan Tepi Barat, kemudian mencaploknya, dan Mesir menguasai Jalur Gaza.Konferensi Jericho pada bulan Desember 1948, yang dihadiri oleh delegasi Palestina, menyerukan penyatuan Palestina dan Transyordania.[186]Perang tersebut menyebabkan perubahan demografis yang signifikan, dengan sekitar 700.000 warga Arab Palestina melarikan diri atau diusir dari rumah mereka di wilayah yang kini menjadi Israel, menjadi pengungsi dan menandai Nakba ("bencana").[187] Pada saat yang sama, jumlah orang Yahudi yang berimigrasi ke Israel juga sama, termasuk 260.000 orang dari negara-negara Arab di sekitarnya.[188] Perang ini meletakkan dasar bagi konflik Israel-Palestina yang sedang berlangsung dan secara signifikan mengubah lanskap geopolitik Timur Tengah.
Terakhir DiperbaruiMon Jan 08 2024

HistoryMaps Shop

Kunjungi Toko

Ada beberapa cara untuk membantu mendukung Proyek HistoryMaps.
Kunjungi Toko
Menyumbangkan
Mendukung

What's New

New Features

Timelines
Articles

Fixed/Updated

Herodotus
Today

New HistoryMaps

History of Afghanistan
History of Georgia
History of Azerbaijan
History of Albania