1947 Nov 30 - 1948 May 14
Perang Saudara di Palestina Wajib
PalestinePenerapan rencana pembagian Majelis Umum PBB pada bulan November 1947 disambut dengan kegembiraan di komunitas Yahudi dan kemarahan di komunitas Arab, yang menyebabkan meningkatnya kekerasan dan perang saudara di Palestina.Pada bulan Januari 1948, konflik tersebut telah mengalami proses militerisasi secara signifikan, dengan intervensi resimen Tentara Pembebasan Arab dan blokade terhadap 100.000 penduduk Yahudi di Yerusalem, yang dipimpin oleh Abd al-Qadir al-Husayni.[177] Komunitas Yahudi, khususnya Haganah, berjuang untuk mendobrak blokade, kehilangan banyak nyawa dan kendaraan lapis baja dalam prosesnya.[178]Ketika kekerasan meningkat, hingga 100.000 orang Arab dari wilayah perkotaan seperti Haifa, Jaffa, dan Yerusalem, serta wilayah mayoritas Yahudi, melarikan diri ke luar negeri atau ke wilayah Arab lainnya.[179] Amerika Serikat, yang awalnya mendukung pemisahan tersebut, kemudian menarik dukungannya, sehingga mempengaruhi persepsi Liga Arab bahwa Arab Palestina, yang didukung oleh Tentara Pembebasan Arab, dapat menggagalkan rencana pembagian tersebut.Sementara itu, pemerintah Inggris mengubah posisinya untuk mendukung aneksasi Palestina bagian Arab oleh Transyordania, sebuah rencana yang diresmikan pada 7 Februari 1948. [180]David Ben-Gurion, pemimpin komunitas Yahudi, menanggapinya dengan mengatur ulang Haganah dan menerapkan wajib militer.Dana yang dikumpulkan oleh Golda Meir di Amerika Serikat, bersama dengan dukungan dari Uni Soviet, memungkinkan komunitas Yahudi memperoleh senjata dalam jumlah besar dari Eropa Timur.Ben-Gurion menugaskan Yigael Yadin dengan perencanaan intervensi yang diharapkan dari negara-negara Arab, yang mengarah pada pengembangan Rencana Dalet.Strategi ini mengubah Haganah dari bertahan menjadi menyerang, yang bertujuan untuk membangun kesinambungan wilayah Yahudi.Rencana tersebut berujung pada perebutan kota-kota penting dan pengungsian lebih dari 250.000 warga Arab Palestina, sehingga memicu intervensi negara-negara Arab.[181]Pada tanggal 14 Mei 1948, bertepatan dengan penarikan terakhir Inggris dari Haifa, Dewan Rakyat Yahudi mendeklarasikan berdirinya Negara Israel di Museum Tel Aviv.[182] Deklarasi ini menandai puncak upaya Zionis dan awal fase baru dalam konflik Israel-Arab.
▲
●