History of Iraq

Irak wajib
Pada tahun 1921, Inggris mengangkat Faisal I sebagai Raja Irak. ©Image Attribution forthcoming. Image belongs to the respective owner(s).
1921 Jan 1 - 1932

Irak wajib

Iraq
Mandat Irak, yang didirikan pada tahun 1921 di bawah kendali Inggris, mewakili fase penting dalam sejarah modern Irak.Mandat tersebut merupakan konsekuensi dari pembubaran Kesultanan Utsmaniyah pasca Perang Dunia I dan pembagian wilayahnya berdasarkan Perjanjian Sèvres pada tahun 1920 dan Perjanjian Lausanne pada tahun 1923.Pada tahun 1921, Inggris mengangkat Faisal I sebagai Raja Irak, menyusul keterlibatannya dalam Pemberontakan Arab melawan Ottoman dan Konferensi Kairo.Pemerintahan Faisal I menandai dimulainya monarki Hashemite di Irak, yang berlangsung hingga tahun 1958. Mandat Inggris, sambil mendirikan monarki konstitusional dan sistem parlementer, mempertahankan kendali yang signifikan atas pemerintahan, militer, dan urusan luar negeri Irak.Periode ini menyaksikan perkembangan signifikan dalam infrastruktur Irak, termasuk pendirian institusi pendidikan modern, pembangunan jalur kereta api, dan perkembangan industri minyak.Penemuan minyak di Mosul pada tahun 1927 oleh Perusahaan Perminyakan Irak milik Inggris berdampak signifikan terhadap lanskap ekonomi dan politik di wilayah tersebut.Namun, masa mandat juga ditandai dengan meluasnya ketidakpuasan dan pemberontakan terhadap pemerintahan Inggris.Yang terkenal adalah Revolusi Besar Irak tahun 1920, pemberontakan besar-besaran yang secara signifikan mempengaruhi pembentukan negara Irak.Pemberontakan ini mendorong Inggris untuk melantik raja yang lebih patuh dan pada akhirnya membawa kemerdekaan Irak.Pada tahun 1932, Irak memperoleh kemerdekaan formal dari Inggris, meskipun pengaruh Inggris tetap signifikan.Transisi ini ditandai dengan Perjanjian Anglo-Irak tahun 1930, yang mengizinkan pemerintahan mandiri Irak sekaligus menjamin kepentingan Inggris, khususnya di bidang militer dan urusan luar negeri.Mandat Irak meletakkan dasar bagi negara Irak modern, namun hal ini juga menabur benih konflik di masa depan, khususnya yang berkaitan dengan perpecahan etnis dan agama.Kebijakan mandat Inggris seringkali memperburuk ketegangan sektarian, sehingga menjadi dasar perselisihan politik dan sosial di kemudian hari di wilayah tersebut.

HistoryMaps Shop

Kunjungi Toko

Ada beberapa cara untuk membantu mendukung Proyek HistoryMaps.
Kunjungi Toko
Menyumbangkan
Mendukung

What's New

New Features

Timelines
Articles

Fixed/Updated

Herodotus
Today

New HistoryMaps

History of Afghanistan
History of Georgia
History of Azerbaijan
History of Albania