History of Iraq

Sentralisasi dan Reformasi di Irak Abad ke-19
Abad ke-19 menandai upaya Kesultanan Utsmaniyah dalam memusatkan kendali atas provinsi-provinsinya.Hal ini termasuk reformasi administratif yang dikenal sebagai Tanzimat, yang bertujuan untuk memodernisasi kekaisaran dan mengurangi kekuasaan penguasa lokal. ©HistoryMaps
1831 Jan 1 - 1914

Sentralisasi dan Reformasi di Irak Abad ke-19

Iraq
Setelah berakhirnya pemerintahan Mamluk di Irak, terjadi suatu periode yang ditandai dengan transformasi signifikan yang berdampak besar pada lanskap politik, sosial, dan ekonomi di kawasan tersebut.Era ini, yang berlangsung dari awal abad ke-19 hingga abad ke-20, ditandai dengan upaya sentralisasi Utsmaniyah , kebangkitan nasionalisme, dan akhirnya keterlibatan negara-negara Eropa, khususnya selama Perang Dunia I.Berakhirnya pemerintahan Mamluk pada tahun 1831, yang diprakarsai oleh Ottoman untuk menegaskan kembali kendali langsung atas Irak, menandai dimulainya fase administratif baru.Sultan Ottoman Mahmud II, dalam upayanya memodernisasi kekaisaran dan mengkonsolidasikan kekuasaan, menghapuskan sistem Mamluk yang telah secara efektif memerintah Irak selama lebih dari satu abad.Langkah ini merupakan bagian dari reformasi Tanzimat yang lebih luas, yang bertujuan untuk memusatkan kendali administratif dan memodernisasi berbagai aspek kekaisaran.Di Irak, reformasi ini mencakup reorganisasi struktur provinsi dan memperkenalkan sistem hukum dan pendidikan baru, yang bertujuan untuk mengintegrasikan wilayah tersebut lebih dekat dengan wilayah Kesultanan Ottoman lainnya.Pertengahan abad ke-19 menjadi saksi munculnya tantangan baru bagi pemerintahan Ottoman di Irak.Kawasan ini mengalami perubahan sosial dan ekonomi yang signifikan, sebagian disebabkan oleh meningkatnya kepentingan komersial Eropa.Kota-kota seperti Bagdad dan Basra menjadi pusat perdagangan yang penting, dengan kekuatan-kekuatan Eropa membangun hubungan komersial dan memberikan pengaruh ekonomi.Periode ini juga menyaksikan pembangunan rel kereta api dan jalur telegraf, yang semakin mengintegrasikan Irak ke dalam jaringan ekonomi global.Permulaan Perang Dunia I pada tahun 1914 menandai titik balik bagi Irak.Kekaisaran Ottoman, setelah bergabung dengan Blok Sentral, mendapati wilayah Iraknya menjadi medan pertempuran antara pasukan Ottoman dan Inggris.Inggris bertujuan untuk mengamankan kendali atas wilayah tersebut, sebagian karena lokasinya yang strategis dan penemuan minyak.Kampanye militer di Mesopotamia, sebagaimana diketahui, menyaksikan pertempuran-pertempuran yang signifikan, termasuk Pengepungan Kut (1915-1916) dan Kejatuhan Bagdad pada tahun 1917. Pertempuran militer ini mempunyai dampak buruk terhadap penduduk setempat, menyebabkan penderitaan dan korban jiwa yang luas.
Terakhir DiperbaruiFri Dec 22 2023

HistoryMaps Shop

Kunjungi Toko

Ada beberapa cara untuk membantu mendukung Proyek HistoryMaps.
Kunjungi Toko
Menyumbangkan
Mendukung

What's New

New Features

Timelines
Articles

Fixed/Updated

Herodotus
Today

New HistoryMaps

History of Afghanistan
History of Georgia
History of Azerbaijan
History of Albania