History of Iran

Kudeta Persia tahun 1921
Reza Shah ©Image Attribution forthcoming. Image belongs to the respective owner(s).
1921 Feb 21

Kudeta Persia tahun 1921

Tehran, Tehran Province, Iran
Kudeta Persia tahun 1921, sebuah peristiwa penting dalam sejarah Iran, terjadi dalam konteks yang ditandai dengan ketidakstabilan politik dan intervensi asing.Pada tanggal 21 Februari 1921, Reza Khan, seorang perwira di Brigade Cossack Persia, dan Seyyed Zia'eddin Tabatabaee, seorang jurnalis berpengaruh, mengatur kudeta yang akan mengubah nasib bangsa secara drastis.Iran, pada awal abad ke-20, merupakan negara yang sedang bergejolak.Revolusi konstitusional pada tahun 1906-1911 telah memulai transisi dari monarki absolut ke monarki konstitusional, namun negara ini masih sangat terfragmentasi dengan berbagai faksi yang bersaing untuk mendapatkan kekuasaan.Dinasti Qajar, yang berkuasa sejak tahun 1796, dilemahkan oleh perselisihan internal dan tekanan eksternal, terutama dari Rusia dan Inggris , yang berupaya memberikan pengaruh terhadap kekayaan sumber daya alam Iran.Kenaikan ketenaran Reza Khan dimulai di lanskap yang penuh gejolak ini.Lahir pada tahun 1878, ia naik pangkat militer menjadi brigadir jenderal di Brigade Cossack Persia, sebuah kekuatan militer terlatih dan lengkap yang awalnya dibentuk oleh Rusia.Seyyed Zia, sebaliknya, adalah seorang jurnalis terkemuka dengan visi Iran yang modern, bebas dari dominasi asing.Jalan mereka bertemu pada hari yang menentukan itu di bulan Februari 1921. Pada dini hari, Reza Khan memimpin Brigade Cossack ke Teheran, hanya menghadapi sedikit perlawanan.Kudeta tersebut direncanakan dengan cermat dan dilaksanakan dengan tepat.Saat fajar, mereka menguasai gedung-gedung utama pemerintah dan pusat komunikasi.Ahmad Shah Qajar, raja muda dan tidak efektif, mendapati dirinya tidak berdaya melawan para pelaku kudeta.Seyyed Zia, dengan dukungan Reza Khan, memaksa Shah untuk mengangkatnya sebagai Perdana Menteri.Langkah ini merupakan indikasi jelas peralihan kekuasaan – dari monarki yang lemah ke rezim baru yang menjanjikan reformasi dan stabilitas.Segera setelah kudeta terjadi perubahan signifikan dalam lanskap politik Iran.Masa jabatan Seyyed Zia sebagai Perdana Menteri, meski singkat, ditandai dengan upaya modernisasi dan sentralisasi.Ia berupaya mereformasi struktur administrasi, memberantas korupsi, dan membangun sistem hukum modern.Namun, masa jabatannya tidak lama;ia terpaksa mengundurkan diri pada bulan Juni 1921, terutama karena tentangan dari faksi-faksi tradisional dan kegagalannya mengkonsolidasikan kekuasaan secara efektif.Reza Khan, bagaimanapun, melanjutkan kekuasaannya.Ia menjadi Menteri Perang dan kemudian menjadi Perdana Menteri pada tahun 1923. Kebijakannya diarahkan untuk memperkuat pemerintah pusat, memodernisasi angkatan bersenjata, dan mengurangi pengaruh asing.Pada tahun 1925, ia mengambil langkah tegas dengan menggulingkan dinasti Qajar dan menobatkan dirinya sebagai Reza Shah Pahlavi, mendirikan dinasti Pahlavi yang akan memerintah Iran hingga tahun 1979.Kudeta tahun 1921 menandai titik balik dalam sejarah Iran.Peristiwa ini membuka jalan bagi kebangkitan Reza Shah dan akhirnya berdirinya dinasti Pahlavi.Peristiwa ini melambangkan berakhirnya era Qajar dan awal periode transformasi signifikan, seiring Iran memulai jalur menuju modernisasi dan sentralisasi.Warisan kudeta ini sangat kompleks, mencerminkan aspirasi Iran yang modern dan mandiri serta tantangan pemerintahan otoriter yang menjadi ciri sebagian besar lanskap politik Iran pada abad ke-20.

HistoryMaps Shop

Kunjungi Toko

Ada beberapa cara untuk membantu mendukung Proyek HistoryMaps.
Kunjungi Toko
Menyumbangkan
Mendukung

What's New

New Features

Timelines
Articles

Fixed/Updated

Herodotus
Today

New HistoryMaps

History of Afghanistan
History of Georgia
History of Azerbaijan
History of Albania