History of Egypt

Mesir di bawah Muhammad Ali
Wawancara dengan Mehemet Ali di Istananya di Alexandria. ©David Roberts
1805 Jan 1 - 1953

Mesir di bawah Muhammad Ali

Egypt
Dinasti Muhammad Ali, yang berlangsung dari tahun 1805 hingga 1953, menandai era transformatif dalam sejarah Mesir, meliputi Mesir Ottoman , Khedivate yang diduduki Inggris, dan Kesultanan dan Kerajaan Mesir yang merdeka, yang berpuncak pada Revolusi tahun 1952 dan berdirinya Republik Mesir. Mesir.Periode sejarah Mesir di bawah dinasti Muhammad Ali ditandai dengan upaya modernisasi yang signifikan, nasionalisasi sumber daya, konflik militer, dan meningkatnya pengaruh Eropa, yang pada akhirnya membuka jalan bagi Mesir menuju kemerdekaan.Muhammad Ali merebut kekuasaan di tengah perang saudara tiga arah antara Ottoman,Mamluk , dan tentara bayaran Albania .Pada tahun 1805, ia diakui oleh Sultan Ottoman sebagai penguasa Mesir, menandai kekuasaannya yang tak terbantahkan.Kampanye Melawan Saudi (Perang Ottoman–Saudi, 1811–1818)Menanggapi perintah Ottoman, Muhammad Ali mengobarkan perang melawan Wahhabi di Najd, yang telah merebut Mekah.Kampanye tersebut, yang awalnya dipimpin oleh putranya Tusun dan kemudian oleh dirinya sendiri, berhasil merebut kembali wilayah Mekah.Reformasi dan Nasionalisasi (1808-1823)Muhammad Ali memprakarsai reformasi yang signifikan, termasuk nasionalisasi tanah, di mana ia menyita tanah dan menawarkan pensiun yang tidak memadai sebagai imbalannya, sehingga menjadi pemilik tanah utama di Mesir.Ia juga berupaya memodernisasi militer, yang berujung pada pemberontakan di Kairo.Perkembangan EkonomiDi bawah kepemimpinan Muhammad Ali, perekonomian Mesir menjadi industri kapas paling produktif kelima secara global.Pengenalan mesin uap memodernisasi manufaktur industri Mesir, meskipun pada awalnya cadangan batu bara tidak ada.Invasi Libya dan Sudan (1820-1824)Muhammad Ali memperluas kendali Mesir ke Libya timur dan Sudan untuk mengamankan jalur perdagangan dan potensi tambang emas.Ekspansi ini ditandai dengan keberhasilan militer dan berdirinya Khartoum.Kampanye Yunani (1824–1828)Diundang oleh Sultan Ottoman, Muhammad Ali memainkan peran penting dalam menekan Perang Kemerdekaan Yunani, mengerahkan pasukannya yang telah direformasi di bawah komando putranya Ibrahim.Perang dengan Sultan (Perang Mesir–Utsmaniyah, 1831–33)Konflik muncul karena ambisi Muhammad Ali untuk memperluas kekuasaannya, yang menghasilkan kemenangan militer yang signifikan di Lebanon, Suriah, dan Anatolia.Namun, intervensi Eropa menghentikan ekspansi lebih lanjut.Pemerintahan Muhammad Ali berakhir pada tahun 1841 dengan pemerintahan turun-temurun didirikan di keluarganya, meskipun dengan pembatasan yang menekankan status bawahannya kepada Kekaisaran Ottoman.Meskipun kehilangan kekuasaan secara signifikan, reformasi dan kebijakan ekonomi yang dilakukannya mempunyai dampak jangka panjang terhadap Mesir.Setelah Muhammad Ali, Mesir diperintah oleh anggota dinastinya berturut-turut, masing-masing bergulat dengan tantangan internal dan eksternal, termasuk intervensi Eropa dan reformasi administrasi.Pendudukan Inggris di Mesir (1882)Meningkatnya ketidakpuasan dan gerakan nasionalis menyebabkan meningkatnya intervensi Eropa, yang berpuncak pada pendudukan Inggris di Mesir pada tahun 1882 menyusul aksi militer melawan pemberontakan nasionalis.
Terakhir DiperbaruiSat Apr 27 2024

HistoryMaps Shop

Kunjungi Toko

Ada beberapa cara untuk membantu mendukung Proyek HistoryMaps.
Kunjungi Toko
Menyumbangkan
Mendukung

What's New

New Features

Timelines
Articles

Fixed/Updated

Herodotus
Today

New HistoryMaps

History of Afghanistan
History of Georgia
History of Azerbaijan
History of Albania