2009 Jan 6 - 2014 Jan 24
Pemerintahan Hasina Kedua
BangladeshPemerintahan Hasina Kedua berfokus pada peningkatan stabilitas ekonomi negara, sehingga menghasilkan pertumbuhan PDB yang berkelanjutan, yang sebagian besar didorong oleh industri tekstil, pengiriman uang, dan pertanian.Selain itu, upaya dilakukan untuk meningkatkan indikator sosial, termasuk kesehatan, pendidikan, dan kesetaraan gender, sehingga berkontribusi terhadap pengurangan tingkat kemiskinan.Pemerintah juga memprioritaskan pembangunan infrastruktur, dengan proyek-proyek penting yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan pasokan energi.Meskipun terdapat kemajuan-kemajuan ini, pemerintahannya menghadapi tantangan-tantangan, termasuk kerusuhan politik, kekhawatiran terhadap pemerintahan dan hak asasi manusia, serta isu-isu lingkungan hidup.Pada tahun 2009, ia menghadapi krisis yang signifikan dengan pemberontakan Bangladesh Rifles terkait perselisihan gaji, yang menyebabkan 56 orang tewas, termasuk perwira militer.[33] Tentara mengkritik Hasina karena tidak melakukan intervensi tegas terhadap pemberontakan.[34] Sebuah rekaman dari tahun 2009 mengungkapkan rasa frustrasi para perwira militer terhadap tanggapan awal mereka terhadap krisis tersebut, dengan alasan bahwa upayanya untuk bernegosiasi dengan para pemimpin pemberontakan berkontribusi pada eskalasi dan mengakibatkan korban tambahan.Pada tahun 2012, ia mengambil sikap tegas dengan menolak masuknya pengungsi Rohingya dari Myanmar saat kerusuhan di Negara Bagian Rakhine.
▲
●