Kematian Raja Edward pada tanggal 5 Januari 1066 tidak meninggalkan ahli waris yang jelas, dan beberapa pesaing mengklaim tahta Inggris.Penerus langsung Edward adalah Earl of Wessex, Harold Godwinson, bangsawan Inggris terkaya dan terkuat dan putra Godwin, lawan Edward sebelumnya.Harold terpilih menjadi raja oleh Witenagemot dari Inggris dan dimahkotai oleh Ealdred, Uskup Agung York, meskipun propaganda Norman mengklaim bahwa upacara tersebut dilakukan oleh Stigand, Uskup Agung Canterbury yang terpilih secara tidak resmi.Harold langsung ditantang oleh dua penguasa tetangga yang kuat.Duke William mengklaim bahwa dia telah dijanjikan tahta oleh Raja Edward dan bahwa Harold telah bersumpah untuk menyetujuinya.Harald Hardrada dari Norwegia juga menentang suksesi tersebut.Klaimnya atas takhta didasarkan pada kesepakatan antara pendahulunya Magnus yang Baik dan Raja Inggris sebelumnya Harthacnut, di mana, jika salah satu meninggal tanpa ahli waris, yang lain akan mewarisi Inggris dan Norwegia.William dan Harald Hardrada segera mulai mengumpulkan pasukan dan kapal untuk invasi terpisah.