49 BCE - 45 BCE
Perang Saudara Romawi yang Hebat
Perang saudara Caesar (49–45 SM) adalah salah satu konflik politik-militer terakhir di Republik Romawi sebelum direorganisasi menjadi Kekaisaran Romawi.Ini dimulai sebagai serangkaian konfrontasi politik dan militer antara Gayus Julius Caesar dan Gnaeus Pompeius Magnus.Sebelum perang, Caesar telah memimpin invasi ke Galia selama hampir sepuluh tahun.Meningkatnya ketegangan yang dimulai pada akhir tahun 49 SM, ketika Caesar dan Pompey menolak untuk mundur, menyebabkan pecahnya perang saudara.Akhirnya, Pompey dan sekutunya membujuk Senat untuk menuntut Caesar menyerahkan provinsi dan pasukannya.Caesar menolak dan malah melanjutkan perjalanan ke Roma.Perang tersebut merupakan perjuangan politik-militer selama empat tahun, yang terjadi diItalia , Iliria, Yunani ,Mesir , Afrika, danHispania .Pompey mengalahkan Caesar pada tahun 48 SM di Pertempuran Dyrrhachium, namun dirinya dikalahkan secara telak di Pertempuran Pharsalus.Banyak mantan warga Pompei, termasuk Marcus Junius Brutus dan Cicero, menyerah setelah pertempuran, sementara yang lain, seperti Cato the Younger dan Metellus Scipio terus berjuang.Pompey melarikan diri ke Mesir, di mana dia dibunuh setibanya di sana.Caesar melakukan intervensi di Afrika dan Asia Kecil sebelum menyerang Afrika Utara, di mana ia mengalahkan Scipio pada tahun 46 SM di Pertempuran Thapsus.Scipio dan Cato bunuh diri tak lama kemudian.Tahun berikutnya, Caesar mengalahkan pasukan Pompeian terakhir di bawah pimpinan mantan letnannya Labienus dalam Pertempuran Munda.Ia diangkat menjadi diktator perpetuo (diktator selamanya atau diktator seumur hidup) pada tahun 44 SM dan, tak lama kemudian, dibunuh.